1. HOME
  2. FINANCE
ASURANSI

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Jeblok, Minus Rp1,66 Triliun

Gejolak ekonomi global turut berimbas pada investasi industri asuransi jiwa yang melorot drastis.

By Abdul Kharis 23 Maret 2016 15:41
Konferensi pers Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di Jakarta, Rabu 23 Maret 2016. (money.id/Abdul Kharis)

Money.id - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan perkembangan kinerja industri asuransi jiwa di Indonesia pada acara "Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia, Kuartal IV 2015".

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim. Ditemani kedua rekannya, Edy Tuhirman sebagai Ketua Bidang Keuangan, serta Togar Pasaribu selaku Direktur Eksekutif AAJI di Rumah AAJI, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Mereka memaparkan bahwa pendapatan industri asuransi dari hasil investasi pada kuartal keempat di tahun 2015 jeblok alias mengalami penurunan 104,1 persen menjadi minus Rp1,66 triliun.

Namun demikian, nilai tersebut sudah mengalami perbaikan dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang mengalami perlambatan mencapai 152,7 persen.

Perbaikan juga terjadi di total aset. Jika dibandingkan dengan kondisi pada kuartal ketiga 2015, total aset mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 persen menjadi Rp360,35 triliun.

Sedangkan, hasil investasi asuransi jiwa mengalami perbaikan kinerja sebesar 89,6 persen, meskipun masih mengalami perlambatan.

"Gejolak ekonomi global berimbas pada pergerakan jumlah investasi industri asuransi jiwa yang berkontribusi terhadap total aset asuransi," ucap Hendrisman Rahim.

Dia menambahkan, kenaikan suku bunga acuan The Fed pada pertengahan Desember 2015 disinyalir menyebabkan ketidakstabilan nilai kurs dan mengakibatkan tergerusnya nilai total aset asuransi.

Nilai total aset turun sebesar 1 persen dari Rp364,02 triliun pada 2014, menjadi Rp360,35 triliun pada 2015.

Selain itu, total investasi industri asuransi jiwa turun sebesar 1,3 persen dari Rp318,87 triliun menjadi Rp314,58 triliun.

Baca Juga

 

(ak/ak)

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section