1. HOME
  2. FINANCE
UNIK

Damprat Orang Karena Dilarang Merokok, Ternyata Pemilik Perusahaan

Tanpa pikir panjang, pemilik perusahaan pun langsung memecatnya.

By Syahid 27 November 2015 11:16
Bos Foxconn (dailymail.co.uk)

Money.id - Berhati-hatilah dengan mulutmu dan kenali setiap pegawai di kantor. Jika tidak, bersiaplah untuk dipecat secara tiba-tiba.

Laman Dailymail.co.uk, Jumat, 27 November 2015, melaporkan seorang pegawai pabrik pembuat komponen Apple, Foxconn dipecat setelah menghardik seorang pegawai. Usut punya usut, ternyata pegawai yang dia bentak itu adalah pemilik perusahaan, Terry Gou.

Kejadian mengejutkan ini bermula saat Gou meminta seorang pegawai untuk mematikan rokoknya di luar ruang kantor. Tak mengenal orang tersebut, pegawai itu justru balik membentaknya.

Harian lokal The Paper menyebutkan peristiwa ini terjadi pada 23 November lalu. Kala itu, sang miliarder Tiongkok ini tengah melakukan inspeksi di pabriknya berlokasi di Long Hua, Shenzhen. Gou hari itu baru saja selesai makan.

Saat itu, Gou melihat dua orang pekerja sedang merokok di areal yang bukan tempat merokok. Pria yang punya kekayaan US$ 5,9 miliar ini pun langsung memperingatkan pekerja itu untuk segera mematikan rokoknya.

Secara mengejutkan, si pekerja justru memberikan jawaban tak terduga. "Kamu siapa? Ini bukan urusanmu," hardik pegawai itu.

Kesal dengan jawaban pegawainya, Gou langsung memarahi kedua pegawai ini di lokasi.

Dalam video berdurasi 7 detik itu, Gou terdengar mengatakan, "Jika dia tak bisa membereskan kamu, saya akan melakukannya. Foxconn tak membutuhkan pegawai seperti kamu."

Setelah insiden tersebut, pengelola pabrik tersebut langsung memperketat laranan merokok. Para pegawai juga diminta untuk lebih mengenal rekan-rekan kerjanya.

Terry Gou adalah pendiri perusahaan Foxconn yang lazim dikenal Hon Hai Precision. Produknya sudah banyak dipakai oleh perusahaan IT kelas wahid seperti Apple, Sony, dan Nokia.

Pabrik di Shenzen merupakan yang terbesar milik Foxconn. (ita)

(s/s)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section