1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Bisnis Pakaian Second Kian Ditinggal Pembeli

Penjualan pakaian second dengan brand-brand ternama mulai sepi pembeli.

By Azalia Amadea 12 Januari 2016 11:41
News Fashion, Kalibata City Square (Azalia Amadea/Money.id)

Money.id - Pakaian memiliki tempat khusus tersendiri yang sudah menjadi kebutuhan pokok banyak orang. Tak heran jika banyak orang yang berani membuka usaha dengan berjualan pakaian.

Dari pakaian berkualitas tinggi, premium, hingga yang rendah. Bahkan sudah setahun belakangan ini banyak juga yang membuka usaha menjual pakaian bekas atau second.

Salah satunya "News Fashion". Gerai pakaian second ini menjual pakaian wanita hasil barang "reject" dari berbagai brand ternama dunia. Namun tidak hanya barang reject, mereka juga menjual pakaian dengan brand mereka sendiri.

"Pakaian yang kami jual ada beberapa yang diambil dari distributor dan ada pakaian dengan brand kita sendiri. Khusus yang dari distributor walaupun barangnya second tapi kita memilih yang masih layak pakai dan dijual," menurut Yanti, penjaga toko yang ditemui Money.id di Jakarta, Selasa 12 Januari 2016.

Beberapa brand ternama memang sangat selektif dalam menjual pakaian mereka, barang-barang yang cacat nantinya akan dipisahkan dan dikumpulkan. Beberapa gerai pakaian dapat membeli dan menjualnya kembali.

Kebanyakan barang-barang di gerai News Fashion hanyalah cacat pada segi potongan baju yang kurang simetris, atau pakaian-pakaian dengan model yang sudah lama.

Gerai News Fashion/ Azalia Amadea Money.id

Pakaian-pakaian second tersebut terdiri dari dress, kemeja, luaran, dan celana bahan. Harga untuk kemeja dan blouse wanita dibanderol dengan harga murah mulai dari Rp25 ribu - Rp45 ribu saja.

Sedangkan untuk celana, dress dan luarannya mereka menjual dengan brand mereka sendiri yang dibandrol dengan harga yang cukup lebih mahal sekitar Rp75 ribu-Rp150 ribu.

News Fashion sudah buka sejak Juli 2015 lalu di Kalibata City Square, Jakarta Selatan. Namun diakhir tahun lslu, peminat pakaian second ini sudah mulai berkurang.

"Omzet kita diawal-awal pembukaan bisa sampai Rp4 juta-Rp5 juta per bulannya, tapi beberapa bulan terakhir ini mulai turun bisa cuma dapat dibawah dari Rp1 juta per bulan," tambahnya.

Pakaian yang mereka jual kebanyakan pakaian wanita untuk remaja dan pekerja kantoran. Bahan pakaian yang mereka pakai memang kebanyakan bahan biasa seperti chifon, katun dan rajutan. (ita)

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section