1. HOME
  2. FINANCE
MONEY TUESDAY

Bernama Kebarat-baratan, Terry Palmer Ternyata Asli Indonesia

Di kepemimpinan generasi ketiga, Terry Palmer mampu menembus pasar Asia, Amerika bahkan hingga Eropa.

By Dwifantya Aquina 23 Februari 2016 17:27
Handuk Terry Palmer (Wordpress)

Money.id - Banyak yang mengira Terry Palmer merupakan brand atau merek dari luar negeri, padahal handuk tersebut diproduksi di Tangerang.

Terry Palmer merupakan brand handuk yang dimiliki oleh PT. Indah Jaya. Handuk yang diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah meraih sukses di mancanegara, bahkan produknya diekspor sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.

Di pasar lokal, merek ini banyak digunakan oleh hotel-hotel berbintang.

PT Indah Jaya adalah perusahaan yang memproduksi handuk yang namanya kebarat-baratan itu. Perusahaan tekstil ini sudah berdiri sejak tahun 1962.

Perusahaan ini sekarang dipimpin oleh Wilson Pesik, generasi ketiga yang mengendalikan pabrik seluas 40 hektare di Tangerang dengan karyawan sekitar 5.000 orang. Wilson merupakan seorang anak muda cerdas lulusan Marketing and Entrepreneurship salah satu universitas di Amerika Serikat.

Berbekal ilmu yang dipelajari di Negeri Paman Sam, ia membawa gairah baru dalam hal marketing dan menciptakan suasana kerja yang lebih cair. Dia juga berupaya menjawab kutukan dalam bisnis: generasi pertama merintis, generasi kedua mengembangkan, dan generasi ketiga menghancurkan.

Sebagai nakhoda bisnis, meski tergolong masih sangat muda, namun dengan latar belakang pendidikan dan profesionalisme, ia bertekad membawa merek Terry Palmer lebih mendunia lagi.

Sebagai President Director PT Indah Jaya, Wilson mengaku memiliki begitu banyak ambisi untuk perusahaan keluarga ini. Ia pun dengan tekun dan ulet mempelajari proses produksi handuk, mulai dari hal-hal dasar seperti raw material (bahan baku) dan barang jadi, hingga pemasarannya.

"Saya sering diajak pergi untuk eksebisi, pameran Home Textile di Jerman, pameran tekstil terbesar tiap awal tahun, dan Terry Palmer selalu ikut pameran itu. Saya banyak belajar dari merek-merek handuk kelas dunia yang menjadi kompetitor kami. Saya belajar dari segi desain dan taste. Di situ saya diajarkan mana handuk yang berkualitas dan mana yang jelek oleh ayah saya," kata Wilson seperti dikutip dari laman marketing.co.id.

Pameran demi pameran telah didatangi Wilson, hingga ia pun yakin kualitas produk Terry Palmer tak kalah dengan handuk buatan Eropa. Bahkan, ada sebagian dari lini produk Terry Palmer yang lebih baik dari buatan mancanegara. Ia pun optimis pangsa pasar Terry Palmer terbuka luas di pasar global.

Selain masuk ke Singapura, Malaysia, Australia, sejak beberapa tahun lalu Terry Palmer juga sudah masuk ke pasar China. "Kalau selama ini produk-produk handuk China yang masuk ke Indonesia, sekarang Terry Palmer yang masuk ke China, dan hasilnya cukup baik," tuturnya.

Pasar ekspor Terry Palmer hingga saat ini masih difokuskan di pasar Asia, dimana di Indonesia sendiri sudah bisa menguasai 30 persen pasar. Dalam sebulan, perusahaan Terry Palmer mampu memproduksi hingga 1.300 ton.

Pemasaran yang Out of The Box

Wilson menceritakan, saat ia kembali ke tanah air setelah menempuh studi di Amerika, sang ayah mengirim pesan SMS kepadanya. "Katanya, welcome home, mari kita jalani ini bersama-sama, meraih kesuksesan bersama-sama," ucapnya.

Wilson sangat mengapresiasi sikap ayahnya itu, padahal ia tahu diri dengan kemampuan apalagi pengalamannya yang awam di dunia tekstil. Namun, sang ayah memberikah sebuah kepercayaan yang besar.

Tak ingin mengecewakan sang ayah, Wilson pun mencurahkan segala kemampuannya untuk membangun Terry Palmer. Hingga ia berani mengambil trik pemasaran yang out of the box.

"Sebelumnya marketing begitu-begitu saja, hanya bermain safe. Kalau kita melihat marketing di luar, variasinya sangat banyak, tidak monoton. Jadi, kita kadang orang awam tidak terpikirkan. Saya baru tahun ini menjalani kreativitas di Terry Palmer, di mana saya bisa melakukan out side the box," ungkapnya.

Pada event Miss World 2013 di Bali, Terry Palmer pun unjuk gigi dengan melakukan berbagai aktivitas branding. Dahulu ketika Terry Palmer masih dikontrol 100% oleh sang ayah, kata Wilson, perusahaan handuk premium itu belum begitu berani melakukan strategi marketing secara besar-besaran.

"Karena kami merasa bukan seperti produk elektronik atau makanan. Mana ada handuk di dunia yang mau muncul di TVC. Tapi, saya berani mengambil langkah itu," katanya.

Lalu apa kunci sukses Terry Palmer yang dikenal dengan kualitas tinggi itu?

Wilson dengan yakin menjawab bahwa dari segi kualitas dan desain, produk Terry Palmer sudah berada di standar world class.

"Kalau bicara lebih teknik, lebih dalam lagi mesin-mesin yang kami pakai, bahan-bahan baku yang kami pakai terbaik yang ada. Misalnya untuk raw material, kami banyak menggunakan egyptian cotton, kapas Mesir yang terbaik. Jadi, dari segi teknologi kami mampu bersaing dengan perusahaan mana pun di dunia," kata Wilson.

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section