1. HOME
  2. FINANCE
BISNIS

5 'Perang Saudara' di Perusahaan Ternama Dunia (1)

Para anggota keluarga akhirnya pecah kongsi, beberapa diantaranya membuat perusahaan tandingan.

By Dwifantya Aquina 2 November 2015 11:17
Perseteruan Puma dan Adidas melegenda hingga saat ini (centives.net)

Money.id - Jangan pernah berbisnis dengan keluarga sendiri. Kiranya ungkapan tersebut mewakili banyak bisnis yang pecah kongsi gara-gara pertikaian anggota keluarga di dalamnya.

Pernyataan tersebut tak selamanya benar, tapi jika berbisnis dengan keluarga, suatu saat perasaan pribadi bisa ikut masuk dalam menjalankan perusahaan. Memisahkan antara kepentingan keluarga dan perusahaan sudah terbukti sangat sulit dilakukan.

Belum lagi, jika bisnisnya sudah tumbuh pesat, biasanya tingkat ketegangan antara sesama saudara pemegang kepentingan makin tinggi.

Berikut ini adalah beberapa 'perang' sesama saudara di perusahaan yang sudah mendunia seperti dikutip CNBC.

1. Puma dan Adidas

Kakak-adik Adolf dan Rudolf Dassler mendirikan perusahaan sepatu di ruangan tempat cuci baju di rumah ibunya, kota Herzogenaurach, Jerman, pada tahun 1924. Tapi, tak berapa lama perusahaannya berdiri, terlihat jelas kedua saudara itu punya sifat yang bertolak belakang. Ketegangan di antara keduanya pun tak terhindarkan lagi, apalagi memasuki masa Perang Dunia II.

Rudolf yang dipaksa wajib militer dikirim ke garis depan, setelah berhasil pulang, ia malah diciduk oleh tentara Amerika dan dipenjara selama satu tahun. Ia banyak mendengar kabar penangkapannya itu diatur oleh adiknya sendiri. Kedua saudara itu pun akhirnya pecah kongsi di 1948. Rudolf Dassler mendirikan perusahaan yang saat ini dikenal dengan merek Puma.

Sementara Adolf, yang biasa disapa Adi, mematenkan merek Adidas di 1949. Saking hebatnya perseturuan mereka, bahkan kota Herzogenaurach pun terbelah menjadi dua, di mana pabrik Adidas dan Puma berada di sisi kota yang berbeda terpisahkan oleh sungai. Sampai akhirnya pada tahun 2009, seiring dengan adanya Global Peace Day in 2009, kedua pabrik memutuskan untuk bertanding sepakbola.

Namun, masing-masing tim berisikan gabungan karyawan dari dua pabrik tersebut. Tim hitam berisikan para direksi dari kedua perusahaan, sementara tim putih merupakan karyawan biasa. Hasilnya, 7-5 untuk kemenangan tim hitam.

2. Perusahan Hiburan untuk Dewasa Hustler

Dua bersaudara Larry dan Jimmy Flynt berada di pengadilan negeri Ohio pada 19 Januari 2011 untuk keputusan yang bisa menentukan masa depan Hustler. Jimmy merasa perusahaan tersebut adalah miliknya, seperti yang selama ini dipegang oleh kakaknya yang lebih dikenal luas sebagai pendiri.

Konflik antara dua saudara ini sudah lama terjadi, sekitar beberapa tahun yang lalu setelah Larry memecat dua anak Jimmy dari perusahaan tersebut. Selain itu, Larry juga pernah mengusir Jimmy dari toko Hustler yang dioperasikannya di pusat kota Cincinnati.

Jimmy pun merespons dengan mengajukan tuntutan ke pengadilan yang isinya menyatakan, ia juga berhak diikutsertakan dalam bisnis keluarga tersebut dan berhak atas setengah aset perusahaan tersebut. Akan tetapi dalam pernyataan tertulis yang diberikan Larry kepada pengadilan, menurutnya, Jimmy hanyalah karyawan biasa di Hustler yang kinerjanya kurang baik. Sampai kini, pengadilan belum menutup kasus tersebut.

3. Ambani Group dari India

Dua bersaudara paling kaya di India, Mukesh Ambani dan Anil Ambani mengakhiri perseturuan pada 2010 dengan membentuk kesepakatan tidak tertulis atas konflik yang mereka bangun sendiri.

Sebelumnya, mereka juga sudah sepakat untuk menyelesaikan konflik yang sudah terjadi bertahun-tahun itu di Januari 2006 dengan melakukan perjanjian supaya tidak saling menganggu lini bisnis masing-masing.

Mukesh menjalan Reliance Industries, dan Anil memimpin Anil Dhirubhai Ambani Group. Reliance Industries sudah sepakat untuk tidak masuk ke sektor gas untuk listrik sampai 31 Maret 2022. Pada tahun di mana mereka memisahkan perusahaan milik ayahnya, perang harga antara harga jual gas dari Reliance Industries menghentikan banyak pasokan listrik di sebagian besar India bagian utara.

Ditambah dengan gagalnya merger antara Reliance Communications milik Anil Ambani dengan MTN Group dari Afrika Selatan karena kerjasama itu dihalangi oleh Mukesh Ambani yang mengatakan penjualan saham di perusahaan saudaranya hanya boleh dibeli oleh dirinya.

Bersambung...

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section