1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Gaun Pengantin Tenun Sipirok Karya Yunita Harun Dibanderol Rp30 Juta

Untuk satu potong busana yang ia rancang, Yunita mematok harga mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah.

By Dian Rosalina 1 Juni 2016 15:45
Yunita Harun (Money.id/Dian Rosa)

Money.id - Yunita Harun. Mungkin namanya memang tidak begitu familiar di tanah air. Namun prestasinya sejak mengawali karier sebagai desainer patut diacungi jempol.

Yunita mengawali kariernya fashionnya sebagai seorang asisten produksi desain, sales merchandise, asisten fotografer fashion, hingga menjadi seorang fashion stylist.

Sambil menyelesaikan pendidikannya di Institute Of Technology, North Sydney, Yunita mulai memperkenalkan beragam desain saat ia menginjak usia 19 tahun. Hingga koleksi pertamanya pun dirilis dalam kompetisi Lomba Perancang Muda tahun 1996.

Wanita berumur 41 tahun tersebut akhirnya meraih posisi ketiga. Mulai saat itu ia percaya bahwa bakat besar tidak hanya kunci untuk meraih kesuksesan.

"Untuk saya, tekad, keberanian, dan kepercayaan diri adalah kunci yang selalu dipegang teguh oleh saya selama ini," kata Yunita.

Usai menyelesaikan studi pascasarjana di University of New South Wales, College of Fine Arts, perjalanan modenya pun mulai berkembang. Bukan di dalam negeri Yunita mengawali kariernya sebagai desainer, namun lewat Mercedes-Benz Fashion Week Australia 1998 ia pun cukup diperhitungkan sebagai desainer pendatang baru di Australia.

Setelah cukup lama berkarier di Negeri Kanguru, ibu dua anak itu akhirnya pulang negerinya sendiri untuk berkarya. Lewat busana yang dirancangnya seperti gaun-gaun malam, dan busana tradisional seperti kebaya, Yunita pun mencoba untuk memasuki pasar fashion di Indonesia.

Untuk satu potong busana yang ia rancang, Yunita mematok harga mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah. Dengan kualitas bahan yang digunakan, ia pun tetap mematok harga tidak lebih dari ratusan juta rupiah.

(Busana Rancangan Yunita Harun dari Kain Tenun Siprok/Money.id-Dian Rosa)

"Aku bisa saja menjadi seorang desainer yang idealis seperti perancang lain misalnya bisa mematok harga lebih tinggi. Buat aku pribadi aku ingin semau orang bisa pakai labelku. Dan semua yang memakainya merasa bangga dengan rancangan yang aku buat," ujar Yunita yang menyempatkan waktu untuk berbincang dengan Money.id, kemarin.

Baju termahal yang pernah ia rancang adalah koleksi terbarunya yang menggunakan tenun dari Tapanuli Selatan, Sipirok. Kain tenun tersebut memang terkenal cukup mahal karena pembuatannya yang sulit dari pengrajin setempat.

(Baju Pengantin dari Tenun Sipirok yang Dibandrol Puluhan Juta Rupiah/Money.id-Dian Rosa)

Harga untuk satu kainnya pun dibandrol mulai dari Rp300-400 ribu yang hanya berkisar 2,5 meter saja.

"Baju termahal yang pernah aku buat sepertinya memang dari koleksiku yang terbaru, yaitu baju pengantin modern tradisional yang dipadukan dengan tenun Sipirok seharga Rp30 jutaan," ungkap dia.

Tak heran selama hampir 20 tahun ia berkarier sebagai seorang desainer, Yunita memiliki profit pertahunnya sampai ratusan juta rupiah dari hasil penjualan rancangan-rancangannya yang sebagian besar disukai oleh kalangan sosialita. (dwq)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section