1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Tak Banyak Orang Tahu, Ini Pengaruh dan Manfaat Fashion week

London Fashion Week beberapa waktu lalu saja, industri fashion setidaknya memberikan kontribusi sebesar 28 miliar Poundsterling untuk Inggris.

By Dian Rosalina 9 Oktober 2016 13:35
Ilustrasi Fashion Week (JFW Official)

Money.id - Rata-rata orang menganggap fashion week sebagai salah satu kegiatan fashion show yang hanya menampilkan karya-karya terbaik para desainer ternama. Namun tak semua orang mengerti apa pengaruh dan manfaatnya dari ajang bergengsi yang hampir digelar di seluruh kota fashion dunia itu.

Banyak yang mengira fashion week hanyalah sebuah ajang pameran busana, tetapi fashion week lebih dari itu. Ini adalah sebuah pertunjukan bisnis fashion, model memperagakan, jurnalis seluruh dunia hadir meliput, dan pembeli banyak berdatangan.

Dikutip dari BBC, Minggu 9 Oktober 2016, dalam ajang London Fashion Week beberapa waktu lalu saja, industri fashion setidaknya memberikan kontribusi sebesar 28 miliar Poundsterling untuk perekonomian Inggris, dan angka tersebut disinyalir akan terus bertambah.

Dan LFW itu sendiri telah memberikan lapangan pekerjaan bagi 880 ribu orang. Bukan itu saja, jumlah merek fashion yang ikut pun meningkat tajam.

"20 tahun yang lalu, ada sekitar 300 sampai 400 merek di Eropa. Sekarang, ada lebih dari 1 juta merek. Jadi LFW memberi kami peluang untuk maju," kata Peter Ruis, chief executive di Jigsaw yang baru pertama kali tampil di LFW.

Di masa lalu, seorang desainer akan menampilkan koleksi baru pada musim gugur untuk dikenakan pada musim semi berikutinya. Dan fashion show pada bulan Februari lebih diperuntukan pada musim dingin mendatang.

Hal tersebut membantu para editor majalah yang terbit bulanan untuk memposting foto-foto fashion week. Selain itu, produsen pun punya waktu lebih banyak untuk memproduksi busana sebelum muncul di toko pakaian.

Tren Terbaru dan Pengaruhnya

Di London Fashion Week beberapa waktu lalu, merek mewah Burberry menjadi pelopor konsep 'lihat sekarang, beli sekarang' atau 'runway langsung ke ritel'. Dalam konsep tersebut perancang busana akan menampilkan hasil rancangannya di fashion week dan pembeli bisa langsung memilikinya saat itu juga.

Tapi tak semua suka konsep tersebut. Menurut Patrick Grant, direktur kreatif di Savile Row tailor Norton & Sons, fashion seharusnya adalah dunia yang mengutamakan kelangkaan, kemewahan, dan kesempurnaan.

"Secara pribadi, saya merasa ada sesuatu yang indah dalam hal ini. Dan sekarang ada banyak sampah fashion di mana-mana. Memang demokratis, tapi masalahnya adalah produk mereka kehilangan kemewahannya," katanya.

Dan istilah 'fast fashion' yang dipicu merek seperti Zara dan H&M telah mengubah pola pikir pembeli soal tren baru. Begitu desainer dengan nama besar merilis di fashion week, pembeli hanya perlu beberapa minggu untuk mendapatkan busana yang jadi incarannya.

Selain itu, Internet juga sangat berpengaruh pada dunia fashion. Jurnalisme mode juga mengalami revolusi berkat blogger mode independen atau biasa disebut influencer. Mereka memainkan peran yang semakin besar dalam mengarahkan konsumen tentang apa yang lagi tren dan yang tidak.

Namun masih tidak ada yang berubah dari fashion week, yaitu desainer masih suka menghamburkan uang untuk mendesain pakaian aneh. Bukan untuk dijual, melaikan untuk membangun identitas merek dan membuat para penonton terkesan.

Tak hanya itu, perdebatan mengenai bentuk tubuh model dan etnis mereka menjadi isu yang tak pernah ada habisnya dalam fashion week. Dan belum menemukan titik terang menyelesaikan masalah tersebut.

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section