1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Ratusan Pakaian Dalam Wanita Siap Dipamerkan, Penasaran?

Victoria and Albert Museum di London, Inggris menggelar pameran ratusan pakaian dalam wanita dari masa ke masa.

By Azalia Amadea 18 Juni 2016 19:15
Korset sutra 1970 (bbc.com)

Money.id - Victoria and Albert Museum di London, Inggris menggelar pameran ratusan pakaian bertajuk Undressed: A Brief History of Underwear yang dibuka sejak April 2016 hingga Maret 2017.

Dilansir laman BBC, Sabtu 18 Juni 2016, Edwina Ehrman, salah satu penggagas pameran tersebut, mengatakan pameran akan menampilkan lebih dari 200 koleksi pakaian dalam. Selain itu, pameran juga menampilkan sejarah pakaian dalam mulai dari abad ke-18 hingga inovasi lingerie masa kini.

Menurut Ehrman, pakaian dalam di masa lampau sangat berkaitan erat dengan status sosial, moralitas, dan gaya hidup. Hal itu bisa dilihat dari jenis-jenis pakaian dalam awal seperti korset, crinoline, stoking dan knickers.

Awalnya, pakaian dalam dibuat untuk menampilkan bentuk tubuh wanita, dan korset dirancang sebagai dasar pakaian luar. Salah satunya adalah korset sutra yang dibuat pada 1770-1790, korset ini memiliki tali tulang ikan paus di bagian belakangnya.

"Tali tersebut membuat dada menonjol karena tertarik ke belakang dan memastikan tubuh terlihat tegak," kata Ehrman yang juga bertindak sebagai kurator museum. Pakaian dalam berikutnya yang dipamerkan adalah cikal bakal chemise modern yang dibuat pada 1851.

"Di abad ke-17 dan ke-18, chemise dari linen berwarna putih melambangkan kehormatan. Rumah-rumah bangsawan memiliki tiga ruang cuci dan sistem pencucian khusus mulai dari mencuci, mengeringkan dan memilah pakaian," kata Ehrman.

Tampilan dada yang membusung dan lingkar pinggang yang kecil sangat ditekankan di abad 17 dan 18. Karena itulah diciptakan crinoline yang kainnya dibuat dari linen dan rangkanya dari besi.

Untuk crinoline yang dipamerkan di pameran ini dibuat sekitar tahun 1871. Desainer abad ke-20 dan ke-21 seperti Vivienne Westwood, Yohji Yamamoto and Jean Paul Gaultier sering membuat crinoline yang terinspirasi dari abad ke-19.

"Korset dan crinoline terbukti sangat menggoda untuk dibuat ulang oleh desainer kontemporer karena menonjolkan erotisme dan seksualitas," kata Ehrman. Meski begitu, beberapa wanita pada abad ke-19 berkampanye menolak memakai korset bertulang, bustle dan crinoline.

Mereka beralasan ketiga model pakaian dalam itu tidak hanya merusak organ internal tetapi juga bisa mengubah bentuk alami tubuh. (els)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section