1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Menilik Bisnis Fashion Victoria Beckham

Pada kuartal pertama 2011-2012, pendapatan per tahunnya mencapai lebih dari 60 juta poundsterling atau sekitar Rp1,1 triliun.

By Dian Rosalina 19 April 2016 13:32
Victoria Beckham (Instagram)

Money.id - Victoria Caroline Beckham atau yang dikenal dengan Victoria Beckham adalah memulai kariernya sebagai seorang model dan penyanyi. Di akhir 90an, ia bergabung dengan grup penyanyi wanita asal Inggris Spice Girls, namun tidak berlangsung lama akhirnya mereka bubar pada tahun 1996.

Dilansir dari Business Of Fashion, Selasa 19 April 2016, sebelum menjadi perancang busana, Victoria menikah dengan bintang sepak bola asal Inggris, David Beckham. Dari sinilah, masyarakat mulai mengenalnya sebagai istri dari David Beckham.

Selama periode tersebut, Victoria mulai menumpahkan citra dirinya, sebagai 'Posh Spice'. Tidak hanya itu, ia pun menulis beberapa buku dan membuat penampilan di film dokumenter mengenai fashion.

Mulai dari merancang tas, sepatu, dan celana jeans untuk merek Rock & Republic dan Samanthan Thavasa. Dia pun didapuk menjadi duta fashion untuk teman-temannya dari kalangan desainer, seperti Roberto Cavalli serta Dolce & Gabbana.

Akhirnya pada 2008, Beckham meluncurkan koleksi pakaian wanita dari label dengan namanya yaitu 'Victoria Beckham'. Saat debut pertamanya, para pengkritis fashion melihat hal tersebut lebih positif.

Dan tahun-tahun berikutnya, Nyonya Beckham pun memperluas item fashionnya menjadi produk tas, sunglasses, dan sepatu. Tak seperti kebanyakan produk fashion yang dirancang oleh selebriti, Victoria mengawasi semua aspek mulai dari produksi hingga desain, tidak heran hasilnya pun berkualitas tinggi.

Dikutip dari Wikipedia, pada kuartal pertama 2011-2012, pendapatan pertahunnya mencapai lebih dari 60 juta poundsterling atau sekitar Rp1,1 triliun. Bagaimana tidak, wanita yang kemarin genap berusia 42 tahun itu menjual produknya sekitar 1.850 pounsterling atau setara Rp34,8 juta, itu pun hanya tasnya saja.

Untuk item yang termurah di tokonya adalah card holder dari kulit dan gantungan kunci seharga masing-masing 150 poundsterling dan 165 poundsterling atau sekitar Rp3 jutaan.

Setahun kemudian, Victoria meluncurkan sebuah situs e-commerce dan tahun 2014 ia pun membuka tokonya di London Dover Street. Setelah membuka keduanya, omzet label Victoria Beckham pun terus meningkat, bahkan dua kali lipat.

Tak heran, ibu empat anak ini pun dinobatkan sebagai Brand of The Year dalam ajang British Fashion Award pada tahun 2014 lalu.

Ancaman Merugi Lebih Besar

Sebuah perusahaan sebesar Victoria Beckham pun tidak luput dari ancaman merugi. Itu disebabkan karena biaya produksi yang meningkat drastis hingga 21 juta poundsterling atau Rp395.1 miliar ditambah dengan biaya admistrasi yang mencapai 16,8 juta poundsterling atau Rp316.1 miliar.

Wajar bila Victoria menerima kerugian lebih besar apalagi ia harus membayar karyawannya yang meningkat sekitar 68-97 orang dalam 12 bulan. Belum lagi bayaran untuk para direkturnya yang lumayan tinggi sekitar 455 ribu poundsterling atau Rp8,5 miliar per orang.

Selain itu, biaya sewa tempat di Mayfair London yang semakin membengkak yaitu sekitar 650 ribu poundsterling atau sekitar Rp12 miliar per tahun. Ditambah saat tamu VIP berbelanja dalam toko tersebut, mereka diperlakukan bak raja/ratu yang menerima layanan pribadi seperti sampanye gratis.

Kerugian tersebut masih tergolong kecil menurutnya, sekitar 3,8 juta poundsterling atau Rp71 miliar. Namun tetap saja sang suami David Beckham membantu keuangannya sekitar Rp97 miliar untuk menutupi kerugian tersebut. (dwq)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section