1. HOME
    2. FASHION-BIZ
FASHION

Kisah Obin, Desainer Batik yang Mendunia Walau Tak Lulus SD

Pada tahun 1986, ia membuka Bin House yang kini menjadi rumah mode ternama di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

By Dian Rosalina 7 September 2016 15:20
Josephine Werratie Komara atau Obin (inspirasi.com)

Money.id - Batik adalah metode tradisional Indonesia yang membuat motif-motif tertentu dari selembar kain menggunakan canting yang dicelupkan ke dalam malam (lilin). Begitu banyak pengrajin dari Indonesia yang melestarikan warisan nenek moyang tersebut hingga masih eksis hingga saat ini.

Salah satu pemainnya adalah Josephine Werratie Komara atau yang biasa disapa Obin telah puluhan tahun berkecimpung di tekstil batik. Pada tahun 1986, ia membuka Bin House yang kini menjadi rumah mode ternama di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Awal saya membuka toko, ada seseorang yang datang ke rumah saya dan ingin membeli sepotong kain. Saat itulah rumah saya menjadi sebuah toko yang dikenal dengan Bin House," kata Obin yang dikutip dari BBC.com, Rabu 7 September 2016.

Mulanya wanita kelahrian 16 Juli 1955 ini mulai jatuh cinta kepada budaya Indonesia saat melihat penampilan ibundanya yang gemar menggunakan kebaya dan kain tradisional. Dari situlah wanita tomboi yang sempat bercita-cita ingin menjadi pemadam kebakaran tersebut mulai berpikir, mengapa warisan batik kian lama kian ditinggalkan.

Belum lagi perkembangan produksi mesin secara massal, membuat kain tradisional semakin terpinggirkan. Oleh karena itu pada 1970, Obin mengumpulkan potongan kain dari seluruh pelosok Indonesia.

Usai membuka tokonya tersebut, usaha Obin semakin berkembang, bahkan wanita keturunan Tionghoa tersebut berhasil menggelar sejumlah pameran tekstil hingga ke mancanegara. Seperti Desain Contest Tekstil Internasional yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.

Setahun berselang, dalam pameran bertajuk "From The Past for the Future" yang juga diadakan di Jepang, Obin memamerkan koleksi kain Madura, Banyumas, Bali, dan Priangan yang tak hanya indah namun juga dinilai sebagai literature menarik untuk dipelajari.

Terbuat dari tangan-tangan pengrajin

Toko sederhana yang kemudian diberi label Binhouse itu sejak tahun 1989 lebih memfokuskan diri untuk membuat kain desainer batik lewat serangkaian eksperimen. Seperti memadukan batik di atas tenun, dengan metode pengerjaan sulam, pintalan, inovasi lilitan baru, kain cutwork, pecah pola sampai pewarnaan alami.

Istimewanya lagi, semua kain-kain itu dikerjakan dengan tangan tanpa bantuan mesin. Tak heran bila dalam pembuatannya, sepotong kain rancangan Obin memakan waktu hingga hitungan bulan bahkan tahun. Harga puluhan juta rupiah pun dirasa cukup pantas mengingat tingkat kesulitan pembuatan kain-kain tersebut.

Dia mengatakan bahwa potongannya membutuhkan begitu banyak waktu dan energi yang lebih dari karya seni. Dalam workshop-nya di luar Solo di Jawa Tengah, ada lebih dari 100 perajin yang memintal, menenun, dan membatik hanya menggunakan tangan.

Tak hanya unggul di dalam negeri, karya Obin juga dipasarkan ke pasar internasional seperti Jepang dan Singapura. Bahkan karya Obin pernah dikenakan oleh Aktris Hollywood Julia Robert hingga bintang Rock, Mick Jagger. 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section