1. HOME
  2. FASHION-BIZ
KECANTIKAN

Kegigihan Mooryati Soedibyo Bangun Kerajaan Bisnis Mustika Ratu (I)

Wanita 88 tahun tersebut telah membiasakan minum jamu ramuan seorang abdi dalem keraton.

By Dian Rosalina 5 Januari 2016 07:30
Mooryati Soedibyo (Dian Rosa/Money.id)

Money.id - Kesuksesan memang tidak dibangun dalam sehari. Demikian pula bisnis kecantikan yang didirikan oleh Mooryati Soedibyo.

Wanita kelahiran 5 Januari 1928 ini adalah pendiri PT Mustika Ratu Tbk dan Yayasan Puteri Indonesia. Lewat bisnis jamunya tersebut, ia telah berhasil membangun kerajaan bisnis kecantikannya.

Kecintaan Mooryati pada ramuan tradisional khas Indonesia, jamu, berawal dari kebiasaannya di lingkungan Keraton Surakarta yang kental dengan adat Jawa.

Berbagai tradisi budaya ia pelajari, mulai dari bahasa Jawa, tata kramanya, tata seni, hingga perawatan kesehatan dan kecantikan.

Wanita 88 tahun tersebut telah membiasakan minum jamu ramuan seorang abdi dalem keraton yang ahli herbal wanita, Nyai Sri Mulki.

Lewat tradisi keluarga inilah ia memiliki keterampilan untuk meramu bahan-bahan alami untuk dibuat jamu pada akhirnya.

Permulaan bisnisnya menjadi penjual jamu, berawal dari tahun 1973, ketika suaminya yang seorang pegawai negeri mulai pensiun dari pekerjaannya.

Saat itu anak-anak Mooryati tengah bersekolah di berbagai perguruan tinggi negeri dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akhirnya ia memberanikan diri untuk meminta izin suaminya untuk mencoba usaha.

"Saya berpikir, suami saya sudah mau pensiun, anak-anak sudah mau masuk kuliah dan butuh biaya besar. Saya bingung saat itu, dan akhirnya memberanikan diri bicara pada suami untuk membuka sebuah usaha yang bisa membantu meringankan beban keluarga," ujar Mooryati Soedibyo yang diwawancarai Money.id, Senin 4 Januari 2016.

Akhirnya suaminya pun setuju, dengan syarat usaha yang akan ditekuninya sesuai keahliannya.

Setelah itu, dia mulai belajar mendalami khasiat, keterampilan memilih tumbuhan, dan cara pembuatan jamu tersebut.

Dia mencoba membuat beberapa jenis jamu dan lulur yang kemudian ia bagikan dulu secara cuma-cuma kepada istri dan teman-teman suaminya.

"Waktu itu saya punya uang Rp25 ribu untuk membuat jamu. Dari uang itu, saya membeli bahan-bahan untuk membuat beras kencur. Jamu pertama saya itu dijual dengan harga Rp1.000 perbotol, keuntungannya pun saat itu lumayan besar sekiar Rp100 ribu. Karena yang terjual 100 botol," ujarnya.

Bisnisnya pun mulai berkembang, dari keuntungannya tersebut ia membeli sebuah alat sederhana yang terbuat dari kayu.

Alat tersebut membuat jamu biasa menjadi bentuk bubuk. Semua itu berkat dukungan dan usul dari para konsumen setianya.

Dari ketekunannya tersebut membuahkan hasil. Mooryati Soedibyo mendirikan perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia, PT Mustika Ratu pada tahun 1975.

Saat itu Mustika Ratu hanya membuat lima macam jamu. Di antaranya beberapa lulur dan kosmetik tradisional lain seperti lulur, mangir, bedak dingin, dan air mawar.

Namun penambahan varian produk dirasa perlu untuk memenuhi permintaan konsumen. Berbarengan dengan tumbuhnya kesadaran untuk kembali ke alam, jamu dan kosmetik buatan Mooryati mulai berkembang pesat. (poy)

Bersambung

(da/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section