1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

JFW 2017 Tampilkan Lebih Banyak Kolaborasi Mancanegara

Untuk tahun ini ada lima desainer Indonesia yang bakal menampilkan kolaborasi unik, seperti SOE Jakarta, LEKAT, I.K.Y.K, Norma Hauri dan Bateeq.

By Dian Rosalina 7 Oktober 2016 11:15
Lima desainer yang akan berkolaborasi dengan desainer internasional di JFW (Foto: Dian Rosa)

Money.id - Jakarta Fashion Week 2017 akan kembali digelar. Kali ini gelaran tahunan itu akan menampilkan koleksi-koleksi dari para desainer berbakat Indonesia. Tak

hanya itu saja, untuk tahun ini JFW 2017 akan menampilkan lebih banyak kolaborasi internasional, di antaranya dengan desainer Inggris, Jepang, dan Korea.

Melihat kesuksesan tahun-tahun sebelumnya, Direktur Jakarta Fashion Week, Lenni Tedja mengungkapkan banyaknya kolaborasi dari desainer Indonesia Fashion Forward (IFF) diharapkan bisa memajukan industri mode tanah air agar lebih dikenal oleh dunia internasional.

"Dari tahun ke tahun kami memang mengadakan kolaborasi dengan desainer Internasional. Seperti tahun lalu kami bekerja sama dengan British Council yang mendatangkan desainer baru Inggris untuk berkolaborasi dengan Dian Pelangi. Jadi untuk tahun ini, saya bersyukur lebih banyak kolaborasi yang akan ditampilkan nanti, seperti Korea, Jepang, India, dan Swedia," kata Lenni dalam acara konferensi pers JFW 2017, di kawasan Cikini.

Untuk tahun ini ada lima desainer Indonesia yang bakal menampilkan kolaborasi unik, seperti SOE Jakarta, LEKAT, I.K.Y.K, Norma Hauri dan Bateeq. Creative Director Monique Soeriaatmaja mengatakan di JFW 2017 mendatang, dia akan bekerja sama dengan desainer muda asal Inggris Rosella May.

Jalinan kolaborasi tersebut telah dimulai sejak Agustus 2016, Rosella menghabiskan waktunya selama dua minggu berada di Pekalongan, Jawa Tengah untuk mempelajari bahan yang akan digunakannya, yakni Tenun ATBM Pekalongan.

"Sebenarnya saya disuruh milih siapa saja ingin kami ajak kerjasama, dan setelah saya lihat desain mereka, lumayan cukup mirip. Karena mereka harus tinggal di Pekalongan dan belajar Tenun ATBM selama dua minggu, yang jadi masalah justru bukan dari desain mereka."

"Tetapi bagaimana mereka kesulitan berkomunikasi dengan pengrajin mengenai apa yang mereka mau. Jadi harus ada perantaranya, saya atau orang Indonesia yang bisa bahasa Inggris. Ya walaupun prosesnya jadi lebih lama, tapi itu sudah terselesaikan," jelas Monique kepada Money.id.

Berbeda halnya dengan Creative Director I.K.Y.K, Anandia Marina Putri Harahap yang seminggu sebelum JFW 2017 berlangsung, ia harus pergi ke Korea Selatan untuk menampilkan karya terbarunya.

"Iya tanggal 15 Oktober nanti malah aku masih harus ke Korea untuk fashion show. Koleksi yang nanti aku bawa ada 15 looks yang juga bakal ditampilkan di JFW 2017. Tapi untuk yang di JFW aku menampilkan 24 looks ditambah kejutan yang tidak biasa," kata Putri.

Terpilihnya I.K.Y.K bekerjsa sama dengan brand Korea, Twee x Hwangsung Park, karena gencarnya mereka untuk merepresentatif koleksinya di Korea. Pihak dari Korea pun merasa senang dengan koleksi dari desain Putri yang mengedepankan busana modest wear tapi memiliki keunikan tersendiri.

"Ya pokoknya kalau waktu di JFW 2016 lihat fashion show, aku pasti akan tahu bakal berbeda jika nonton juga di JFW 2017. Karena aku juga bukan desainer yang mau mudah ditebak. Ini kami olah lagi, lebih weareble, dan lebih modern," ujarnya.

Sementara itu, ketiga desainer lainnya yang akan berkolaborasi adalah Norma Hauri dan ByVelvet, LEKAT dengan desainer muda asal Inggris, Billie Jacobina yang akan menampilkan Tenun Baduy, dan Bateqq juga mempersembahkan kolaborasi dengan desainer Jepang, Suzuki Takayuki.

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section