1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Dari Sebar Angket, Azmi Raup Puluhan Juta Rupiah Perbulan lewat MRLS

Dengan modal patungan yang dikumpulkan Azmi, adiknya, dan temannya sebesar Rp300 ribu perorang, MRLS bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta

By Dian Rosalina 13 September 2016 15:31
Azmi Retnaning Pambudi, Pendiri Brand Fashion MRLS (Money.id/Istimewa)

Money.id - Monokrom, salah satu tren warna yang tak lekang oleh waktu. Warna-warna hitam, putih, dan abu-abu akan selalu menjadi favorit para pencinta fashion untuk setiap penampilannya.

Jadi tak heran, banyak bermunculan brand-brand fashion yang mengusung konsep busana monokrom. Salah satunya adalah brand yang didirikan oleh seorang wanita asal Bandung bernama Azmi Retnaning Pambudi, MRLS.

Berawal dari kebosanan yang melandanya saat menghadapi tingkat akhir kuliahnya, Azmi mencoba untuk mengisi waktu luang yang tersisa untuk lebih produktif dan menghasilkan sesuatu. Bersama dengan Adiknya Marlie S, dan temannya Rio Firman, mereka bertiga sepakat untuk memulai brand MRLS di Februari 2015 lalu.

"Sebenarnya pada dasarnya aku memang suka fashion sih. Ditambah aku agak sedikit bongsor, jadi aku lebih suka buat baju sendiri. Dari hobi itu, kenapa aku tidak buat untuk teman-temanku juga, kebetulan juga dari dulu aku suka yang simpel seperti warna-warna hitam putih," kata Azmi yang diwawancarai Money.id via telepon, Senin 13 September 2016.

Namun karena kesibukan masing-masing, adik dan temannya yang sibuk kuliah, dia pun fokus dengan skripsinya. Akhirnya Azmi harus rela berjalan sendiri dengan usahanya tersebut. Walaupun menjalani usahanya sendiri, sarjana lulusan Universitas Padjajaran Bandung itu tetap fokus di MRLS.

Ketika ditanya Money.id apakah dia memiliki pengetahuan dan pengalaman di dunia bisnis, sambil tertawa Azmi menjawab santai, tidak. Semua ia dapatkan secara otodidak, mulai dari memilih bahan untuk membuat bajunya, sampai ilmu untuk berbisnis ia pelajari sendiri.

"Tapi jujur aku tidak bisa desain baju sih, cuma menerka saja. Syukurnya tukang jahitku juga memang pintar menggambar dan sering kasih saran yang mana model yang bagus sekarang ini. Apalagi soal bisnis, aku masih belajar juga karena ikuti alurnya saja, cuma tanteku sering bantu mengenai pembukuan atau menunjukkan di mana cari bahan yang bagus," kata dia.

Banyak toko baju atau online shop baju yang baru berjalan sebentar lalu langsung tutup atau menghilang. Tetapi bagi Azmi, meskipun sendirian ia mampu membangun MRLS hingga lumayan besar seperti sekarang.

(Koleksi-koleksi busana MRLS)

Perjalanan bisnis

Ketika ditanya apa rahasianya, Azmi bercerita sebelum memulai usahanya, dia sempat membuat sebuah riset lewat angket yang ia buat sendiri. Hal itu dilakukannya untuk mengetahui pangsa pasar seperti apa yang ia hadapi sebelum memulai usaha.

"Aku cuma menerapkan ilmu yang pernah aku terima di kampus saja kok. Jadi dalam angket tersebut berisi pertanyaan seputar busana yang mereka kenakan setiap hari. Seperti bahan apa yang mereka sukai, model seperti apa, warna seperti apa, termasuk kisaran harga yang cocok bagi mereka. Dan semua itu aku sebar ke teman-teman dan saudaraku," kata Azmi.

Dengan modal patungan yang dikumpulkan Azmi, adiknya, dan temannya sebesar Rp300 ribu perorang, terkumpullah Rp900 ribu yang ia pakai untuk membuat 20 potong baju, termasuk akomodasi, bayar penjahit, dan packaging. Tidak diduga, ternyata respons dari pembeli yang sebagian besar adalah teman wanitanya cukup positif.

"Mereka juga bantu aku untuk menge-post di Instagram, dan tag MRLS kemudian menyebar di Instagram. Jadi tidak sampai 2 minggu, 20 potong itu sudah habis. Dari situ aku terus buat. Semakin naik volume-nya semakin naik kuantitas per artikelnya, dari 2 ke 5 potong dan seterusnya," kata wanita kelahiran 1 Desember 1992 itu.

Dari modal yang tak seberapa tersebut, dalam satu tahun MRLS bisa mendapatkan omzet hingga Rp20-30 juta per bulan. (poy)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section