1. HOME
    2. FASHION-BIZ
FASHION

Berbisnis Lewat Kata, Yajugaya Kesal Sering Dibajak

Meski terlihat mudah, tidak semua orang bisa berkata-kata dengan kalimat sastra yang dibalik-balik dan bermakna.

By Dian Rosalina 7 April 2016 09:42
Yajugaya (yajugaya)

Money.id - Beralasan ingin membuat kata-kata bahasa Indonesia lebih dihargai dan berkelas seperti bahasa Inggris, tiga anak muda, Randhy Prasetya, Aldini Pratiwi, dan Aga Salim mendirikan brand 'Yajugaya'.

Dalam kata-kata yang dituangkan mereka dalam kaos-kaosnya, menyimpan makna menyindir terhadap kondisi masyarakat sekitar hingga ekspresi perasaan anak-anak muda pada umumnya.

Tak heran jika brand yang telah berdiri sejak 2010 ini, kata-katanya banyak dibajak dan diakui sebagai karya orang lain. Hal tersebut tentu saja membuat mereka merasa terganggu dengan keberadaan para 'pencuri ide' itu.

"Karena kami yang pertama kali membuat sebuah kata-kata bermakna dalam kaos kami, jadi banyak dibajak orang seperti di Instagram, bahkan di pedagang-pedagang kaos sablon. Kira-kira sudah ada 10 orang yang telah kami kirimkan email Legal," kata Tiwi kepada Money.id, beberapa waktu lalu.

Ia bercerita hanya modal kaos hitam dan putih juga bisa dijual kembali dengan harga jauh lebih murah. Selama ini orang yang mencontek karya mereka biasanya tidak tahu jika kata-kata tersebut berasal dari Instagram @yajugaya.

Misalnya saja kaos best seller mereka, 'SE(N)IMAN' yang cukup banyak digunakan oleh beberapa selebriti Indonesia. Seperti Nadine Chandrawinata, Al, Andien, Overtunes, Ran, dan masih banyak lagi.

"Jadi mungkin ada orang yang mau pakai kaos 'SE(N)IMAN', cuma karena mahal kali ya, jadi dia buat ke tukang kaos sablon biasa. Eh karena melihat penjualan kaos itu bagus, akhirnya dibuat terus. Ya akhirnya kami hadapi saja dengan email legal. Ada kali 10-15 orang, ada yang minta maaf, ada juga yang seenaknya terus, kalau seperti itu, ya cari ribut saja, haha," ujarnya.

Banyaknya pembajakan terhadap karya mereka, pada akhirnya Yajugaya membuat sebuah logo dengan tanda kutip pada awal dan akhir kata mereka. Meskipun banyak orang yang memposting atau me-repath lewat Path, nantinya orang tetap mengetahui jika kata-kata tersebut milik Yajugaya.

Namun karena sudah banyak orang Indonesia yang mulai menghargai brand lokal dan karya orang lain. Ibu satu anak itu pun mengatakan banyak pihak khususnya follower Instagram Yajugaya yang membantu.

"Kalau ada yang pakai kata-kata dari Yajugaya suka ada yang tag ke kami, tuh. Jadi bisa langsung diproses. Kalau masih ada yang bandel biasanya kami gencar terus sama mereka, simpel saja sih, kalau mereka posting di Instagram tinggal hapus, tapi kalau memang mau posting pakai logo kami," kata Tiwi.

Meski terlihat mudah, membuat satu kata yang mempunyai makna itu cukup sulit. Tidak semua orang bisa berkata-kata dengan kalimat sastra yang dibalik-balik dan bermakna. Tiwi bercerita untuk membuat satu kata sederhana diperlukan beberapa tahap hingga bisa menjadi kata-kata yang dituangkan di kaos.

"Kalau Randhy kepikiran kata apa gitu, biasanya dia lempar ke saya dan Aga untuk menanyakan apakah cocok atau tidak dituangkan di kaos. Kemudian kalau di Google tidak ada, biasanya bisa, tapi kalau sama kami tidak pakai. Randhy yang punya ide kata, kami berdua yang membantu menyusun kata tersebut hingga lebih nyaman di telinga dan berkelas," jelas dia.

Ia menambahkan Yajugaya ingin bahasa Indonesia sama seperti bahasa Inggris yang memiliki kata yang pendek tetapi sudah mempunyai arti yang mendalam. Tidak terlalu panjang, namun pesannya tersampaikan.

"Kata-kata Yajugaya itu sebuah kata yang biasanya luput dari pola pikir seseorang, sehingga orang bisa berpikir 'Ya juga ya'. Ini cuma permainan kata saja, agar orang pun bisa lebih banyak berpikir, pakai otak perlu, pakai makeup bila perlu," kata wanita berumur 29 tahun itu. 

NEXT: Ingin orang Indonesia lebih menghargai bahasa Indonesia... >>>>

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section