1. HOME
  2. DIGITAL
YAHOO

Wartawan Galau, Berita Serius Kalah dengan 'Bokong Kim Kardashian'

Yahoo menerapkan algoritma baru yang menempatkan berita-berita hits di halaman depan.

By Adhi 5 April 2016 17:55
Ilustrasi halaman depan Yahoo (cheatshet.com)

Money.id - Para wartawan dan penulis di divisi berita Yahoo mengaku frustasi dengan kebijakan manajemen.

Hasil kerja mereka kerap tak mendapatkan tempat di halaman depan situs karena dinilai kalah bersaing dengan berita-berita heboh dari media lain (di luar Yahoo), khususnya yang menceritakan sepak terjang kontroversial para selebriti.

"Setiap hari kami bersaing dengan 'bokong Kim Kardashian'," seloroh salah seorang wartawan Yahoo, di mana anekdot tersebut kini menjadi guyonan yang lazim terlontar di kantor berita Yahoo.

Ya, Yahoo kini memang menerapkan algoritma baru yang akan menempatkan berita-berita hits, dengan page view (kunjungan laman) tinggi di halaman depan. Sementara berita-berita yang page view-nya rendah, tidak akan muncul di halaman depan, meskipun berita itu merupakan berita penting terkini.

Penerapan algoritma ini membuat para wartawan dan penulis Yahoo kecewa. Artikel yang mereka kerjakan adalah berita serius dengan 'perjuangan' investigasi dan penelusuran yang tentunya tak mudah. Kebanyakan berasal dari ranah perekonomian dan politik dunia.

Namun sayang, faktanya, para pembaca Yahoo justru lebih tertarik dengan berita-berita yang membahas kehidupan selebriti. Semakin kontroversial kisah yang disajikan, maka berita tersebut akan semakin laku dan mendulang banyak page view.

Parahnya lagi, kebanyakan berita-berita heboh yang muncul di halaman depan tersebut bukan berasal dari kantor berita Yahoo. Melainkan dari media-media online lain, di mana Yahoo memang menjalankan fungsinya sebagai agregator berita.

Kondisi ini dinilai banyak pihak cukup ironis. Pasalnya, menurut yang dilansir laman Business Insider, Selasa 5 April 2016, CEO Yahoo Marissa Mayer sejatinya sudah menanamkan investasi yang cukup besar untuk divisi berita.

Sejak menjabat sebagai CEO pada 2012, tercatat Mayer sudah menggelontorkan dana sebesar US$10 juta atau lebih dari Rp132 miliar untuk mengembangkan divisi berita Yahoo. Termasuk untuk membangun newsroom canggih dan merekrut para wartawan dan penulis andal yang mereka 'bajak' dari media-media papan atas seperti New York Times serta Fortune.

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section