1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Wah, Jadi Pekerja Freelance di Bidang IT Bisa Kantongi Ratusan Juta

"Setelah mengenal dunia freelance, saya lebih memilih menjadi freelancer saja", tutur Yudi

By Nur Chandra Laksana 18 Mei 2016 17:24
Ilustrasi Pekerja Freelance (pexel.com)

Money.id - Pekerjaan di dunia Teknologi Informasi (TI) terkenal dengan gaji yang sangat tinggi. Maka tak heran jika banyak orang kini berbondong-bondong mengenyam bangku pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan TI, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Akan tetapi, tidak serta merta semua pekerja tetap di bidang tersebut memiliki gaji yang tinggi. Malahan, bekerja menjadi seorang freelancer (pekerja lepasan) di bidang TI bisa mendapatkan gaji yang lebih besar jika dibandingkan dengan menjadi seorang karyawan tetap.

Hal ini diungkapkan seorang mantan pegawai TI di sebuah bank swasta Indonesia yang kini lebih memilih menjadi seorang freelancer bernama Yudi.

"Dulunya saya bekerja di salah satu Bank swasta. Tapi setelah saya mengenal dunia freelance, saya lebih memilih menjadi seorang freelancer saja," tutur Yudi saat ditemui oleh tim Money.id.

Saat ditanya berapa gaji yang ditawarkan oleh tempat dia bekerja sebelumnya, Yudi mengakui gaji yang ditawarkan lumayan tinggi. Namun gaji tersebut tidak sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya.

"Selama saya kerja 1 tahun, setiap bulannya saya digaji Rp5,5 juta. Lumayan besar sih, tapi tidak sesuai dengan tugas yang diberikan ke saya," ungkap pria berusia 24 tahun tersebut.

Pengalaman menjadi freelancer pertama kali dialami oleh Yudi saat salah satu temannya mengajak dirinya untuk mengerjakan suatu proyek miliknya. Kala itu, Yudi memang tidak mendapatkan upah yang banyak. Namun karena tugas tersebut dapat dikerjakan dalam waktu 2 minggu saja, Yudi dapat mengerjakan 2 proyek dalam satu bulan.

"Pertama kali saya terjun ke dunia freelance karena diajak teman saya untuk mengerjakan proyek miliknya. Upahnya memang tidak besar, cuma sekitar Rp2 juta. Tapi karena saya bisa mengerjakannya dalam waktu 2 minggu, saya bisa ambil 2 pekerjaan dalam satu bulan," jelas Yudi dengan bangga.

Setelah proyek yang dikerjakan oleh Yudi selesai, dia mendapatkan tawaran dari dua perusahaan berbeda atas rekomendasi temannya. Namun, Yudi hanya mengambil salah satunya saja karena menimbang waktu pengerjaan proyek tersebut.

"Setelah selesai, saya dapat dua tawaran atas rekomendasi teman saya. Tapi saya hanya ambil 1 saja, soalnya waktu itu waktu saya mengerjakan proyek berbenturan dengan waktu kerja," jelas Yudi.

Setelah 4 bulan berlalu, dan dengan puluhan tawaran yang menghampirinya, Yudi memutuskan meninggalkan tempat kerjanya dan fokus menjadi freelancer. Alasannya adalah, agar dapat mengambil pekerjaan yang disuka dengan waktu yang sangat fleksibel.

"Setelah 4 bulan menggeluti bidang freelance, saya memutuskan untuk berhenti kerja. Soalnya jadi freelancer itu waktunya fleksibel dan bisa memilih pekerjaan," jelas Yudi sambil tertawa.

Kini, Yudi mengaku mendapatkan minimal belasan juta rupiah dari proyek yang dia kerjakan dari beberapa proyek dibidang TI. Bahkan, dia sesekali mampu menghasilkan ratusan juta rupiah jika ada tawaran dari perusahaan besar.

"kalau pendapatan sendiri, satu bulan itu saya minimal dapet belasan juta rupiah. Tapi kalau lagi dapat proyek dari perusahaan besar, saya bisa mengantongi ratusan juta ruoiah dalam satu bulan," ungkap Yudi dengan bangga.

Selama menjadi freelancer, Yudi beberapa kali mendapatkan tawaran untuk bekerja di beberapa perusahaan TI besar di Indonesia dengan gaji puluhan juta rupiah. Namun Yudi menolak semua penawaran tersebut.

"Selama dua tahun jadi freelancer, saya sudah belasan kali ditawari kerja oleh perusahaan besar. Nawarin gaji puluhan juta rupiah. Tapi saya tolak semuanya," tutup Yudi.

 

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section