Money.id - Salah satu media sosial terbesar di dunia, yakni Twitter sudah mengeluarkan laporan kinerja kuartal pertama 2016. Namun sayang, alih-alih membuat investor gembira, Twitter malah mengecewakannya.

Dilansir dari laman CNBC, Kamis 28 April 2016, hal ini disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan pengguna Twitter. Memang ini bukanlah pertama kalinya, namun terhambatnya pertumbuhan mereka sudah dialami semenjak beberapa kuartal sebelumnya.

Hal ini mengakibatkan jatuhnya nilai saham Twitter di Amerika, yang turun 16 persen pada Rabu, 27 April 2016.

Jatuhnya harga saham Twitter ini diduga karena pendapatan dari pengiklan, terutama para pemain besar menurun. Bahkan, nilai penurunan ini cukup jauh dari ekspetasi yang dikeluarkan para analis.

Memang, Twitter telah mengupayakan berbagai macam hal untuk menarik pertumbuhan penggunanya. Mulai dari menyederhanakan interface atau antarmuka layanannya dan dengan ditambahnya sejumlah fitur baru. Namun semua itu tidak berpengaruh banyak.

Pendapatan kuartal pertama 2016 Twitter mengalami kenaikan sebesar 36 persen di angka US$594,5 juta atau sekitar Rp7,84 triliun. Namun, angka ini sedikit di bawah prediksi analis yang mengatakan mereka akan mendapatkan US$607,8 juta atau sekitar Rp8,01 triliun.