1. HOME
  2. DIGITAL
BISNIS ONLINE

Serius Garap Ranah Digital, Alfaonline Transformasi Menjadi 'Alfacart'

Dalam melakukan tranformasi ini, perubahan paling mencolok terlihat pada sektor kategorisasi produk yang mereka jual.

By Nur Chandra Laksana 30 Mei 2016 20:06
Peluncuran rebranding Alfaonline menjadi 'Alfacart' (Money.id/Nur Chandra)

Money.id - Untuk menunjukkan keseriusan mereka di bidang e-commerce, Alfaonline yang sudah berdiri sejak 2013 silam akhirnya melakukan tranformasi dengan melakukan rebranding menjadi 'Alfacart'.

Perubahan ini tentunya tidak hanya terjadi dari sisi brand-nya saja, manajemen salah satu ritel terbesar di tanah air itu pun menyempurnakan berbagai layanan yang mereka hadirkan di platform online mereka.

"Kami berkomitmen untuk memuaskan pelanggan. Oleh karenanya, kami ambil langkah strategis, Alfaonline bertransformasi menjadi Alfacart," tutur CEO Alfacart, Chaterine Hindra Sutjahyo dalam acara peluncurannya yang berlangsung, Senin 30 Mei 2016, di Jakarta.

Dalam melakukan tranformasi ini, perubahan paling mencolok terlihat pada sektor kategorisasi produk yang mereka jual. Jika sebelumnya hanya 'bermain' di sektor consumer goods, kini di Alfacart juga hadir kategori produk teknologi (gadget), fashion, dan lifestyle.

"Selain memfokuskan diri di bidang grocery yang memang menjadi nilai utama kami, kami juga menambahkan kategori lainnya dalam Alfacart ini," tutur COO Alfacart, Haryo Suryo Putro.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan e-commerce lain, Alfacart memiliki keunggulan tersendiri. Berbekal 11.750 lebih toko cabang (offline) Alfamart di berbagai penjuru Indonesia, mereka menawarkan sistem pick up point barang di toko cabang (offline) Alfamart terdekat.

"Saat ini kami sudah mengintegrasikan 7.000 toko Alfamart untuk dijadikan pick up point dari tital 11.750 Alfamart yang ada. Jadi, pelanggan kami mudah memilih pick up point mereka," lanjut Haryo.

Dengan metode ini, para pelanggan Alfacart diberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk mengatur pick up point barang yang mereka beli.

Selain itu, Alfacart juga bekerja sama dengan Bank Sampoerna membuka peluang bagi para pelaku UKM untuk mengembangkan potensi dengan memasarkan produknya via Alfacart.

Kembangkan Return Point

Selain mengedepankan pick up point, Alfacart juga mengaku tengah mematangkan fitur return point. Hal ini dilakukan untuk mempermudah para pelanggan jika barang yang diterima rusak atau tidak sesuai.

"Kita juga sedang menggodok rencana return point. Soalnya di e-commerce lainnya, fitur ini masih bisa dibilang merepotkan. Kita sih inginnya sebanyak pick up point. Kan ini juga sebagai cara memuaskan pelanggan," tutp Haryo. (dhi)

Baca juga:

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section