Indonesia merupakan salah satu pasar e-commerce paling potensial di Asia Tenggara.
By Adhi 28 April 2016 08:58Money.id - Bersama India dan China, Indonesia diprediksi bakal menjelma menjadi salah satu raksasa lini bisnis e-commerce di wilayah Asia Pasifik.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memprediksi bahwa bisnis e-commerce di tanah air akan mencapai angka US$ 4,89 miliar atau sekitar lebih dari Rp 68 triliun. Jumlah tersebut diyakini akan terus berkembang pesat hingga 2020 mendatang.
Oleh karenanya, pemerintah pun serius memberdayakan bisnis digital dibuktikan melalui penetapan road map bisnis e-commerce oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Dalam penetapan itu, akhirnya diputuskan bahwa formalisasi peta jalan e-commerce dan penetapannya menjadi program nasional.
Dari sisi perkembangan industri ini, Ketua Indonesia e-Commerce Association (idEA), Daniel Tumiwa, menjelaskan perkembangan industri digital Indonesia sungguh begitu cepat.
Tak terasa saat ini telah banyak bermunculan berbagai platform toko online. Ia pun mengisahkan awal mula hiruk-pikuk industri ini yang ditandai oleh kemunculan penyedia akses internet pertama di Indonesia, yakni Indonet di tahun 1994.
"Dari situ mulailah kemudian bermunculan situs seperti Kaskus, Tokobagus, kemudian penetrasi jaringan 3G di 2006, lalu layanan pembayaran Doku setahun kemudian. Barulah kemudian, tak lama, pemerintah membentuk UU ITE di tahun 2008 untuk mengatur ini semua," kata Daniel.
Untuk lebih jelasnya, berikut linimasa bisnis e-commerce di Tanah Air sebagaimana dipaparkan oleh Daniel Tumiwa:
1994: Internet Service Provider (ISP) komersial pertama di Indonesia, Indosat, berdiri
1999: Andrew Darwis mendirikan portal Kaskus, yang kemudian disusul oleh munculnya Bhinneka.com
2001: Draft Undang-Undang e-commerce disusun pemerintah
2005: Portal jual-beli dan iklan baris Tokobagus hadir
2007: Layanan uang elektronik Doku diluncurkan
2010: Nadiem Makariem mendirikan layanan transportasi ojek online, Go-Jek
2011: Situs pesan tiket online Tiket.com diluncurkan
2012: Traveloka dan idEA didirikan, Harbolnas diadakan dan diikuti 150 perusahaan
2014: Tokopedia mendapat kucuran investasi US$ 100 juta
2015: Tokobagus dilebur dengan Berniaga menjadi OLX Indonesia
2016: Pemerintah mengeluarkan roadmap e-commerce
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus