Sony mengakui bahwa konsol game besutannya itu bisa disalahgunakan.
By Adhi 18 November 2015 12:41Money.id - Belum lama ini, Menteri Keamanan dan Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, menduga bahwa para agen ISIS memanfaatkan paltform konsol game PlayStation 4 (PS4) untuk berkordinasi menyiapkan serangan Paris.
Jambon menaruh curiga bahwa komunikasi melalui jalur game online di PS4 sangat mungkin dipakai teroris dan lebih sulit dilacak dibanding jalur komunikasi via WhatsApp.
Baca juga: Pelaku Teror Paris Gunakan PS4 untuk Koordinasi Serangan?
Menanggapi dugaan tersebut, pihak Sony selaku pembesut konsol game PS4 pun langsung angkat bicara. Sony mengakui bahwa fitur komunikasi di platform game online PS4 memang bisa disalahgunakan.
"PS4 mampu menciptakan jalur komunikasi bagi para penggunanya, sehingga memiliki potensi disalahgunakan. Walau bagaimanapun, kami bertanggung jawab melindungi pengguna secara serius dan mendorong mereka untuk melaporkan aktivitas apapun yang menyinggung, mencurigakan, atau ilegal," ungkap juru bicara Sony seperti yang dikutip dari laman Eurogamer, Rabu 18 November 2015.
Juru bicara Sony juga menegaskan, "Jika kami mengindentifikasi ada tindakan ilegal, kami pasti akan langsung menindaklanjutinya dengan melibatkan otoritas berwenang."
Baca juga: 40 Negara Sumbang Rp27,6 Triliun ke ISIS
Meski belum ada bukti kuat terkait penggunaan PS4 sebagai media komunikasi teroris di Paris, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan. Terlebih, menurut dokumen rahasia yang dibocorkan oleh mantan agen National Security Agency (NSA) yang membelot, Edward Snowden, jalur komunikasi game online memang dicurigai menjadi salah satu opsi komunikasi teroris.
Bahkan, diungkapkan oleh Snowden, penyelidikan mendalam terhadap jalur komunikasi game online sudah dilakukan oleh NSA dan CIA sejak 2013 lalu.
Suka Informasi Ini? Klik Like Ini
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Belum Mengaspal, UberJek Sukses Curi Perhatian Media Internasional
18 November 2015 11:25