Money.id - Pemberitaan mengenai penggunaan jejaring sosial dan alat lain yang terhubung ke internet oleh ISIS sempat ramai dibicarakan. Namun, Yahoo memastikan bahwa layanan yang dihadirkan tak dijadikan tempat berlindung bagi teroris beserta kelompoknya.

Dilansir dari laman Venture Beat, Senin 27 Juni 2016, Yahoo sudah memperbaharui pedoman komunitas mereka. Pembaharuan itu adalah penghapusan secara otomatis konten yang mendukung kegiatan terorisme, dan pemberikan sanksi yaitu menutup akun.

Langkah perubahan tersebut mensejajarkan Yahoo dengan perusahaan teknologi lain yang tengah berupaya, memutus jalur komunikasi para teroris yang ada di seluruh dunia.

Diketahui isu penembakan yang dilakukan oleh kelompok teroris terhadap kelompok Gay di sebuah bar di Amerika dan kasus penembakan San Bernardino, menjadi awal mula usaha Yahoo, dalam memberikan perlindungan pada para pengguna layanan.

Selain itu Yahoo melalui Manajer Bidang Kepercayaan dan Keamanan Yahoo, Kathleen Lefstad mengatakan bahwa kategori tersebut merupakan tambahan dari jenis konten yang telah ditandai. Sebelumnya, Yahoo hanya memiliki pelarangan dan filterisasi konten bernada kebencian, tindak kekerasan, intimidasi, serta konten dewasa tanpa seizin pemilik.

"Kami bangga memiliki komunitas yang terus berkembang. Ada lebih dari satu miliar orang dari berbagai penjuru dunia dengan berbagai macam keyakinan, pendapat, dan latar belakang di komunitas. Kami memiliki komitmen untuk mengasuh lingkungan yang menghargai sesama," kata Lefstad. (els)