Telegram merupakan aplikasi pesan instan yang menawarkan layanan pengiriman pesan yang sangat aman.
By Nur Chandra Laksana 19 November 2015 18:00Money.id - Kelompok militan ISIS diketahui kerap menggunakan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan BlackBerry Messenger (BBM) untuk saling berkomunikasi. Selain dua aplikasi pesan instan populer itu, ternyata para anggota dan simpatisan ISIS juga sering menggunakan sebuah aplikasi bernama Telegram.
Namanya mungkin masih asing. Namun, Telegram adalah sebuah aplikasi pesan instan yang memang berfokus kepada perlindungan data privasi penggunanya. Saking amannya, Telegram pun disalahgunakan untuk tindakan kejahatan seperti terorisme.
(Aplikasi Telegram / telegram.org)
Untuk merespons hal ini, Telegram pun memutuskan untuk ikut mengawasi para penggunanya. Mereka bahkan mengumumkan telah membokir sekitar 78 akun yang diduga terkait dengan ISIS dalam 12 bahasa berbeda.
"Kami merasa terganggu dengan dipakainya layanan kami oleh ISIS untuk menyebar propaganda mereka," tulis pernyataan resmi Telegram seperti dikutip daril laman Daily Mail, Kamis 19 November 2015.
Dijelaskan lebih lanjut, "Semua pesan di Telegram memang kami buat secara private untuk para penggunanya. Namun, tidak hanya propaganda ISIS saja, jika kami menemukan rencana teroris lainnya akan kami tindaklanjuti."
Selain itu, para pengguna juga bisa melaporkan penyalahgunaan Telegram keĀ abuse@telegram.org. (dhi/poy)
Suka Informasi Ini? Klik Like Ini
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Belum Mengaspal, UberJek Sukses Curi Perhatian Media Internasional
18 November 2015 11:25