Cahaya aneh yang awalnya mereka sangka mega-struktur alien itu, kemungkinan besar adalah segerombolan komet.
By Desy Afrianti 29 November 2015 13:22Money.id - Keanehan di ruang angkasa yang menjadi fokus spekulasi dan observasi selama berminggu-minggu tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi mungkin saja telah ditemukan jawabannya.
Seperti dikutip dari edition.cnn.com, Minggu 29 November 2015, sebuah tim peneliti dari Iowa State University yang menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer milik NASA menemukan cahaya redup aneh di luar angkasa.
Menurut NASA, cahaya aneh yang awalnya mereka sangka mega-struktur alien itu, kemungkinan besar adalah segerombolan komet.
Sistem bintang yang diberi nama KIC 8462852 itu menjadi topik menarik para ilmuwan dan pemerhati luar angkasa sejak cahaya redup aneh yang menyelimutinya ditemukan oleh pengguna situs crowdsourcing astronomi online Planet Hunters.
Kelompok ini menggunakan data yang tersedia secara publik yang dikumpulkan oleh Teleskop Kepler NASA, yang ditugasi mencari planet mirip Bumi dengan menemukan peredupan periodik dari bintang yang mungkin melewati planet itu.
Tetapi, NASA mengatakan Teleskop Kepler hanya melihat bintang yang 'bercahaya terang', dan dalam hal ini, dicari melalui cahaya inframerah.
"Ada kemungkinan bahwa segerombolan komet melakukan perjalanan sangat panjang di orbit sekitar bintang," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
"Kepala gerombolan itu biasanya adalah komet yang sangat besar, yang akan menutupi cahaya bintang."
Massimo Marengo dari Iowa State yang memimpin penelitian mengatakan pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan studi mereka.
"Ini adalah bintang yang sangat aneh," kata Marengo. "Kami mungkin belum tahu apa yang terjadi di sekitar bintang ini. Tetapi itulah yang membuatnya begitu menarik."
Search for Extraterrestrial Intelligence Institute atau SETI telah memantau bintang KIC 8462852 sejak awal Oktober lalu.
Terletak di 1.500 tahun cahaya jauhnya antara rasi bintang Cygnus dan Lyra, cahaya redup dari sistem bintang sesekali menurun hingga 20 persen.
SETI Institute mulai menyelidiki bintang itu setelah mengetahui bahwa Kepler telah mengirimkan data yang menunjukkan adanya pola cahaya tidak biasa yang berasal dari wilayah tersebut.
Menggunakan Allen Telescope Array, yang terdiri dari sejumlah besar parabola kecil yang digunakan untuk memantau panjang gelombang. SETI Institute mengatakan belum mendeteksi adanya sinyal radio.
Teleskop yang terletak di Pegunungan Cascade di California, Amerika Serikat itu mencari dua jenis sinyal radio untuk menandai adanya teknologi atau keberadaan kehidupan alien di KIC 8462852.
Sinyal radio pertama akan mendeteksi kehidupan sosial masyarakat alien. Sedangkan sinyal radio kedua untuk mengetahui keberadaan struktur kuno alien di sistem bintang.
"Yang dicari oleh Institute adalah sinyal dari transmiter seperti dari stasiun televisi atau radar," kata Seth Shostak, ahli astronomi kepada CNN.
Namun hingga sejauh ini, mereka tidak menemukan satu pun sinyal terpancar dari KIC 8462852.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Surati Donald Trump di Facebook, Muslimah Cantik Ini Bikin Heboh
28 November 2015 15:41Rusia Bangun Data Center Terbesar Bertenaga Nuklir
28 November 2015 10:16Ponsel Lawas Nokia Jadi Favorit Bandar Narkoba
28 November 2015 07:02Video: Hukuman Unik bagi Pembajak Software
27 November 2015 19:49Rombak Pimpinan, LG Targetkan Untung Besar Tahun Depan
27 November 2015 19:05Keren! Microsoft Lumia 950 Bisa Disulap Jadi PC
27 November 2015 15:29