1. HOME
  2. DIGITAL
BISNIS ONLINE

Mengukur Keseriusan Lippo Group di Bisnis e-Commerce

Lippo Group menargetkan Matharimall.com sebagai e-commerce nomor satu di Indonesia.

By Adhi 13 April 2016 10:00
Mataharimall.com (techno.id)

Money.id - Dalam dua dekade terakhir ini, bisnis e-commerce di Indonesia merupakan bisnis yang potensial. Hal itu dimanfaatkan oleh salah satu perusahaan raksasa lokal, Lippo Group, yang ingin menjadikan MatahariMall.com sebagai pemain e-commerce nomor satu di Indonesia.

Dengan modal awal US$500 juta atau setara dengan Rp6,5 triliun, MatahariMall merupakan penjajakan kedua dari bisnis keluarga Mochtar Riady di lini e-commerce setelah Lipposhop yang didirikan pada tahun 2000 lalu gagal hanya dalam setahun.

Dan untuk mewujudkan cita-cita sebagai pemain e-commerce nomor satu, Lippo menggandeng Emirsyah Satar untuk menjadi board of executive di MatahariMall.

Satar adalah mantan CEO PT Garuda Indonesia yang sukses membawa maskapai penerbangan pelat merah itu keluar dari krisis moneter program restrukturisasi keuangan.

Sementara jabatan CEO diserahkan kepada Hadi Wenas, seorang inovator 36 tahun dengan gelar Master di bidang ilmu komputer yang ikut membidani peluncuran situs Zalora.

"Peluang pertumbuhan e-commerce sangat cepat. Jika kita tidak melakukan ini sekarang, orang lain yang akan mengambilnya," kata Wenas.

Alasan lain yang mendorong Lippo Group terjun di bisnis e-commerce adalah melonjaknya tingkat kepemilikan smartphone. Nilai penjualan online adalah sekitar 1% dari semua penjualan ritel pada 2015.

Perkiraan berbeda disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang memperhitungkan nilai transaksi online mungkin membengkak menjadi sekitar 5% dari seluruh penjualan, atau senilai US$130 miliar, sebelum akhir dekade ini.

Dengan pertaruhan besar, MatahariMall berharap untuk menjadi situs belanja terbesar di Indonesia. Untuk mencapai itu, Wenas mengatakan, dengan memanfaatkan penjualan melalui Matahari Department Store yang merupakan toko ritel terbesar di Indonesia.

Bisnis ritel utama Lippo sebagian besar melalui Matahari Putra Prima, yang mengoperasikan Hypermart dan Foodland, serta Matahari Department Store. Penjualan untuk masing-masing mencapai US$1,1 miliar dan US$1,2 miliar pada tahun lalu.

"Jika Anda terlambat, ini adalah permainan partisipasi, bukan permainan siapa yang kuat," kata Wenas seperti dikutip dari laman Forbes.

Lippo pun terdorong oleh kemajuan teknologi yang akhirnya bisa mengatasi masalah kemacetan. Menurut Kleiner Perkins Caufield & Byers, penetrasi internet yang merupakan momok panjang bagi industri online, akan teratasi dengan penggunaan 100 juta smartphone pada 2018.

Pembayaran juga cenderung menjadi kendala di sektor ini. Hanya sekitar 6% penduduk Indonesia yang memiliki kartu kredit. Pembayaran prabayar yang memungkinkan pengguna melakukan top up pada akun mereka melalui ponsel baru-baru ini merupakan solusi yang tepat.

Metode cash on delivery juga merupakan solusi lain. Wenas menambahkan pihaknya bekerja sama dengan Indosat untuk mengeluarkan produk dompet digital Indosat sebagai cara pembayaran. Selain itu, MatahariMall memiliki hak eksklusif untuk mengirim melalui kantor pos negara sampai akhir tahun.

Dengan bekerja secara offline dan online, MatahariMall, kata Wenas, menerima pesanan lebih dari 400 kota di seluruh Indonesia dalam bulan pertama pengoperasiannya. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan toko fisik Matahari Department Store yang hanya menerima 100 pesanan.

"Strategi online-ke-offline MatahariMall dapat menjadi game changer jika berhasil dijalankan," kata Riaz Hyder, kepala penjualan ekuitas di broker Macquarie Securities.

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section