Rudiantara pun mengharapkan dukungan semua provider layanan telekomunikasi.
By Adhi 18 Maret 2016 13:37Money.id - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja mengumumkan tiga layanan Over The Top (OTT) lokal yang bakal mereka promosikan. Ketiga OTT lokal tersebut adalah Qlue (qlue.co.id), Catfiz (catfiz.com), dan Sebangsa (sebangsa.com).
Ketiganya dinilai layak untuk untuk bersaing dengan OTT asing seperti Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Pihak ATSI mengklaim, ketiga OTT lokal yang terpilih tersebut memiliki komitmen yang tinggi dan rencana kerja yang jelas, namun belum dikenal secara luas oleh masyarakat.
Untuk mempromosikan ketiganya, pihak ATSI akan menggandeng semua operator seluler yang beroperasi di tanah air.
Senada dengan ATSI, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun mengharapkan dukungan semua provideR layanan telekomunikasi. Bahkan, Rudiantara menginginkan ketiga layanan OTT lokal itu bisa langsung tersemat di kartu telepon (SIM card).
Hal tersebut, ungkap Rudiantara, merupakan cara paling efisien untuk mengarahkan para pengguna smartphone tanah air secara otomatis menjadi pengguna Qlue, Catfiz, dan Sebangsa.
"Ada 160 juta SIM Card, bisalah ini didukung oleh operator. Jadi pengguna tak perlu ke play store dulu untuk download aplikasi tersebut," paparnya.
Sebelumnya, Kominfo berencana akan segera menelurkan regulasi untuk menertibkan operasional layanan OTT asing. Bila regulasi ini benar-benar dirilis, maka para penyedia layanan OTT asing wajib memiliki izin Badan Usaha Tetap (BUT) bila ingin terus beroperasi di Indonesia.
Kominfo mengklaim bahwa langkah ini ditempuh dalam rangka mendorong pertumbuhan layanan OTT lokal. Selain itu, Kominfo juga ingin mengejar pajak dari penyedia layanan OTT asing, serta upaya perlindungan data pengguna dalam negeri.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Potensial, Nilai Industri Iklan Online Tanah Air Masih Sulit Ditaksir
17 Maret 2016 18:25