Money.id - Beberapa waktu lalu, sebuah lembaga riset asal Amerika, yakni HIS terang-terangan membongkar sebuah iPhone SE dan memperkirakan harga pembuatan ponsel pintar itu. Ternyata, secara mengejutkan ponsel pintar 4 inci milik Apple tersebut memiliki biaya pembuatan yang sangat murah.

Setelah menelusuri komponen yang ada di iPhone SE, ternyata satu buah ponsel tersebut hanya menelan biaya sebesar US$160, atau sekitar Rp2,1 juta. Sedangkan harga retail yang diberikan oleh Apple untuk iPhone SE adalah sekitar US$399, atau sekitar Rp5,2 juta.

Jadi, sebuah iPhone SE mendatangkan keuntungan sekitar US$239 atau sekitar Rp3,1 juta. Jika dihitung, kenaikannya hingga 2,5 kali lipat dari harga pembuatannya. Cukup tinggi bukan?

Namun ternyata, iPhone 6S Plus 16GB memiliki kenaikan keuntungan yang jauh lebih tinggi. Ponsel yang dikeluakan oleh Apple pada 2015 tersebut memiliki kenaikan keuntungan sebanyak tiga kali lipat, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan iPhone SE.

Secara kasar, iPhone 6S Plus ini memiliki biaya produksi sebesar US$236, atau sekitar Rp3,2 juta. Sedangkan harga retail yang diberikan oleh Apple untuk iPhone 6S Plus sekitar US$749, atau sekitar Rp9,84 juta.

iPhone SE VS iPhone 6S Plus
Business Insider

Jika dihitung, selisih keuntungan Apple untuk iPhone 6S Plus sekitar US$513, atau sekitar Rp6,74 juta.

Jadi, keuntungan yang didapatkan oleh Apple dengan menjual iPhone SE jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan menjual iPhone 6S Plus. Namun, Apple menyebutkan bahwa ponsel 4 inci mereka ini memang ditujukan menjadi pemerata jenis ponsel pintar generasi terbaru dari iPhone. (poy)