Money.id - Sejak lama, para ilmuwan astrofisika menganggap asteroid sebagai musuh bagi umat manusia. Sebab, mereka kehidupan pra sejarah seperti dinosaurus dan makhluk purba lainnya musnah karena terkena dampak jatuhnya asteroid ke permukaan bumi.

Dikutip dari laman Space, para ilmuan senior Gedung Putih Amerika masih menganggap kejadian itu akan terjadi kembali. Mereka takut akan ada asteroid 'liar' yang masuk ke dalam wilayah bumi dan kiamat akan terjadi karena asteroid menghantam bumi.

John Holdren selaku ilmuwan senior pemerintah AS di Gedung Putih menyatakan bila hantaman asteroid bisa menimbulkan kerusakan besar di Bumi. Holdren memberi contoh ledakan dahsyat akibat asteroid di Chelyabinsk (2013) dan Tunguska (1908).

"Kita belum sepenuhnya siap, tetapi kita ada di jalur yang tepat untuk mempersiapkan diri," ujar Holdren.

Bahkan, yang membuat Holdren lebih khawatir adalah kenyataan bahwa asteroid diprediksi dapat menghantam bumi setiap 1.000 atau 100 tahun sekali. Melihat potensi berbahaya itu, Holdren menambahkan bila manusia harus berusaha mencegah si asteroid menghantam Bumi.

"Pada akhirnya, kita mungkin harus membelokkan arah asteroid dari jalur lintasan yang menuju Bumi. Tabrakan asteroid berujung pada kiamat 65 juta tahun lalu yang dialami dinosaurus. Kita harus lebih cerdas dari dinosaurus," ucap Holdren.

Oleh karena itu pihak NASA sudah mempersiapkan misi khusus bernama 'Asteroid Redirect Mission' guna menghindari ancaman asteroid. Misi ini ditaksir menghabiskan dana total US$ 1,4 miliar dan ditargetkan meluncur ke luar angkasa pada Desember 2021. (poy)