1. HOME
  2. DIGITAL
APPLE

Dinilai Lindungi Teroris, Apple Terancam Didenda Otoritas Perancis

Pemerintah Perancis dilaporkan akan segera meminta Apple dan Samsung untuk meng-unlock 8 smartphone milik tersangka teroris.

By Adhi 3 Maret 2016 15:45
Apple vs FBI (fusion.net)

Money.id - Perseteruan Apple dan FBI terus memanas. Kasus ini kini merembet hingga ke Perancis. Apple pun terancam kena denda Rp14 miliar.

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, FBI meminta Apple untuk membuka sistem keamanan (unlock) sebuah perangkat iPhone 5c milik tersangka teror San Bernardino yang menewaskan 14 orang di California pada akhir 2015 silam.

Apple menolak dengan alasan perlindungan data pribadi konsumen. Jika mereka memberikan keleluasaan kepada FBI untuk mengakses iPhone 5c tersebut, Apple khawatir hal ini juga akan dilakukan FBI terhadap para pengguna iPhone lainnya.

Ternyata masalah ini tidak saja mengganggu Apple di kampung halaman mereka, Amerika Serikat. Keengganan Apple untuk membantu FBI pun kini dipermasalahkan oleh otoritas Perancis.

Dilansir laman Business Insider, Kamis 3 Maret 2016, pemerintah Perancis kabarnya akan melayangkan denda kepada Apple jika mereka tidak mau melakukan hal yang sama seperti yang diminta oleh FBI.

Tak tanggung-tanggunga, dendanya akan sebesar US$1,08 juta atau setara lebih dari Rp14 miliar untuk setiap iPhone milik tersangka teroris yang diminta pemerintah Perancis untuk di-unlock atau dibuka sistem keamanannya.

Tentu saja tuntutan pemerintah Perancis ini jauh lebih merugikan bagi Apple secara finansial ketimbang permintaan FBI yang tidak menyangkut denda.

Pemerintah Perancis sendiri dilaporkan akan segera meminta Apple dan Samsung untuk meng-unlock 8 smartphone milik tersangka teroris. Data-data di dalam smartphone milik teroris itu diyakini akan memudahkan pihak pemerintah untuk mengungkap jaringan teroris secara lebih luas lagi.

Sejalan dengan Apple, kabarnya Samsung pun enggan memenuhi permintaan pemerintah Perancis.

Baca Juga

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section