1. HOME
  2. DIGITAL
TEKNOLOGI

Buku Tulis Diganti Laptop & Tablet, Baik atau Buruk?

Menulis dengan tangan terbukti meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi baru.

By Adhi 25 Mei 2016 14:29
Ilustrasi penggunaan laptop di dalam kelas (huffpost.com)

Money.id - Di era modern seperti sekarang ini, sudah sangat umum institusi pendidikan, baik sekolah maupun bangku perkuliahan, yang mulai menggeser fungsi buku tulis dengan laptop ataupun tablet.

Di samping alasan melakukan penghematan kertas demi kelestarian alam, hal tersebut diyakini juga mempermudah siswa dalam proses belajar mengajar. Namun, kepraktisan yang ditawarkan perangkat teknologi rupanya tak saja berdampak positif, khususnya untuk urusan belajar-mengajar.

Faktanya, sudah banyak sekali bukti ilmiah yang menyatakan bahwa menulis dengan tangan memiliki lebih banyak manfaat ketimbang menulis bermediumkan komputer. Hal ini terbukti meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi baru.

Selain itu, sebuah studi baru malah memperlihatkan bahwa mempergunakan laptop di kelas punya lebih banyak dampak negatif lain.

Dilansir laman The Washington Post, sebuah studi melibatkan 726 partisipan yang berasal dari mahasiswa akademi militer di West Point University, Amerika Serikat. Dalam studi tersebut dibagi dua kelas mata kuliah ekonomi antara yang boleh menggunakan teknologi dengan yang tidak.

Semua partisipan tersebut ditunjuk secara acak untuk masuk kelas yang boleh memakai tablet atau laptop, serta yang hanya boleh menggunakan buku selama perkuliahan.

Setelah penelitian yang dilakukan selama satu semester penuh, nilai ujian akhir para mahasiswa yang berada di kelas yang memperbolehkan teknologi, 18 persen lebih jelek ketimbang mahasiswa di kelas non teknologi. Peneliti pun juga mencatat bahwa di dalam kelas tersebut paling tidak hanya terdapat separuh mahasiswa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk belajar.

Para peneliti yang merupakan pengajar bidang ekonomi di West Point, juga menyimpulkan satu hal yang cukup ditekankan di hasil penelitiannya. Yakni mahasiswa yang dilarang menggunakan teknologi, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif lebih tinggi rata-rata 0,17 poin ketimbang di kelas yang menggunakan teknologi.

Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena banyak faktor, antara lain jika menggunakan laptop atau tablet, mereka bisa mendapat akses internet dengan mudah sehingga mudah terdistraksi dari pelajaran.

Kualitas ilmu yang disampaikan oleh dosen maupun pengajar pun jadi tak seberapa tinggi, karena kurangnya interaksi yang ada dalam proses belajar mengajar. Sang dosen pun juga tentu tak seberapa lancar dalam menyampaikan pelajaran karena kurangnya kontak mata.

Baca juga:

 

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section