1. HOME
  2. DIGITAL
GO-JEK

Bos Go-Jek Tabuh Genderang 'Perang Terbuka' dengan GrabBike

Tak sedikit netizen yang menilai tidak seharusnya Go-Jek membawa-bawa soal nasionalisme dalam usaha marketingnya.

By Adhi 22 April 2016 15:35
CEO Go-Jek, Nadiem Makarim (merdeka.com)

Money.id - Tertanggal 20 April 2016, Go-Jek meluncurkan sebuah video promosi. Menariknya, dalam video tersebut, CEO Go-Jek Nadiem Makarim secara terbuka mengatakan bahwa pihaknya mengajak para pengemudi GrabBike (Grab) untuk bergabung dengan Go-Jek.

Ajakan Nadiem bukan main-main. Pihaknya bahkan juga meluncurkan program 'Kembali ke Merah Putih' yang secara khusus akan langsung menerima semua mantan pengemudi GrabBike dan UberMotor bila bersedia pindah ke Go-Jek.

"Teman-teman roda dua di Jakarta, saya Nadiem Makarim, founder Go-Jek. Sebagai pemain nomor satu di aplikasi transportasi dan logistik, GoJek ingin membanggakan Indonesia. Sesuai dengan prinsip ini, kami baru saja meluncurkan program kembali ke Merah Putih. Di mana semua driver Grab dan UberMoto yang mau pindah, akan langsung diterima masuk ke dalam keluarga besar GoJek," ujar Nadiem.

Untuk pendaftaran program 'Kembali ke Merah Putih' sendiri, sudah dimulai sejak Kamis 21 April 2016. Nadiem berharap bergabungnya driver GrabBike dan Uber Motor bisa menunjukkan nasionalisme pada 'produk' buatan negeri sendiri.

"Lokasi perekrutan kami lakukan di Jalan Cilandak KKO Nomor 5, mulai hari Kamis tanggal 21 April. Datanglah dengan uniform (jaket Grab dan UberMoto) dan smartphone Anda, dan akan segera kami proses," lanjutnya.

Perlu diketahui, Go-Jek memang aplikasi buatan anak bangsa. Di sisi lain, GrabBike atau yang kini lebih dikenal dengan 'Grab' saja pertama didirikan di Malaysia dan saat ini markasnya ada di Singapura. Sementara Uber adalah perusahaan transportasi yang berasal dari San Francisco, California, Amerika Serikat.

Video Nadiem tersebut ternyata mendapat kritikan dari banyak netizen. Kebanyakan dari mereka mengatakan bila tidak seharusnya Go-Jek membawa-bawa soal nasionalisme dalam usaha marketingnya.

Di sisi lain, tak sedikit pula netizen yang mendukung Go-Jek. Mereka berharap produk anak bangsa dapat lebih dihargai dibanding produk luar negeri.

Menurut Anda?

Sayangnya, menurut pantauan tim Money.id, video Nadiem yang sebelumnya beredar luas di YouTube dan Facebook tersebut kini sudah tak bisa diakses lagi.

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section