Money.id - Industri aplikasi transportasi menjadi salah satu lahan bisnis ynag dinilai sangat potensial.

GrabTaxi adalah salah satu vendor besar yang turut menggarap sektor ini. Lewat layanan, GrabBike, perusahaan asal Malaysia ini pun turut menawarkan jasa ojek online yang belakangan sangat hype di masyarakat.

Namun, faktanya di lapangan, ranah ojek online patut diakui didominasi oleh Go-Jek yang sudah lebih dulu beroperasi.

Selain Go-Jek, kini pun semakin banyak penyedia layanan serupa yang juga siap bersaing menggaet hati masyarakat. Lalu, bagaimana "jurus" GrabBike untuk memenangkan kompetisi di ranah ojek online?

Menurut Managing Director GrabTaxi Indonesia, Ridzki Kramadibrata, GrabBike memiliki banyak strategi di industri ini, dengan fokus utama di sisi mitra pengemudi (driver).

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Regional Director AirAsia Group itu mengatakan, "Para pengemudi kami merupakan mitra penting bagi kami untuk dapat menghadirkan tumpangan yang aman dan berkualitas bagi pengguna layanan transportasi di Indonesia."

Sebagai gantinya, GrabTaxi juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk loyalitas para driver-nya yang diklaim seluruhnya sudah mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Meningkatkan kehidupan para pengemudi kami juga merupakan prioritas utama kami, dan tidak hanya mengenai pendapatan, tetapi juga membangun komunitas yang berkesinambungan dan yang saling mendukung untuk para pengemudi kami," ujarnya seperti yang dikutip dari laman Techno.id.

Adapun bentuk dukungan GrabTaxi pada komunitas pengemudinya, seperti investasi sebesar Rp28 miliar untuk program GrabBike Elite Biker, sebuah penghargaan bagi bikers terbaiknya sesuai kriteria penilaian yang sudah ditentukan.

Ada juga Grabscheme, inisiatif untuk memberi kemudahan pada para driver untuk membeli motor baru dengan bunga yang rendah. (poy)