1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

60% Pekerja Wanita di Perusahaan Teknologi Pernah Dilecehkan

Hingga kini jumlah pekerja wanita lebih sedikit dari jumlah pekerja pria. Selain itu, posisi pimpinan yang diisi oleh pekerja wanita pun minim.

By Adhi 18 Januari 2016 18:40
COO Facebook, Sheryl Sandberg (thedailybeast.com)

Money.id - Dunia teknologi kadung identik dengan kaum Adam. Faktanya, isu kesetaraan gender memang masih menjadi masalah pelik di industri teknologi. Posisi pekerja wanita di perusahaan-perusahaan raksasa berbasis teknologi masih dipandang sebelah mata hingga saat ini.

Selain terpaksa menghadapi stereotip miring masyarakat karena sektor ini terlampau didominasi oleh para pria, pegawai wanita ternyata juga berisiko menerima perlakuan tidak menyenangkan di lingkungan kerja dari lawan jenisnya.

Parahnya lagi, berdasarkan hasil survei yang dirilis Elephant in the Valley, 60 persen dari responden yang datang dari kalangan berpengaruh, seperti founder dan petinggi perusahaan teknologi mengaku pernah dilecehkan secara seksual.

Elephant in the Valley mengumpulkan lebih dari 200 wanita yang telah mengabdi di industri teknologi selama lebih dari 10 tahun. Mereka datang dari pelbagai perusahaan teknologi, termasuk perusahaan sekelas Apple dan Google.

Hasilnya, satu dari tiga orang merasa takut dengan keselamatan pribadinya, karena mereka harus bertemu dengan para pelaku pelecehan di lingkungan kerja.

COO Facebook, Sheryl Sandberg, adalah salah satu sosok wanita yang mampu memiliki pengaruh besar di industri teknologi. Ia juga aktif mendorong para pekerja wanita untuk dapat maju dalam berkarir.

Sandberg mengatakan, umumnya pekerja wanita takut membuka suara di lingkungan perusahaan teknologi. Hal ini menyebabkan para pekerja wanita terkesan rapuh di lingkungan kerja.

"Entah apa yang terjadi. Berbeda dengan para pria yang umumnya lebih pintar mengutarakan sesuatu, padahal mungkin yang diungkapkan itu sama dengan apa yang ingin diungkapkan sang pekerja wanita," tutur Sandberg.

Salah satu penyulut permasalah tersebut, menurut Sandberg, adalah jumlah dan posisi wanita di dalam perusahaan. Hingga kini jumlah pekerja wanita umumnya lebih sedikit dari jumlah pekerja pria. Selain itu, posisi pimpinan yang diisi oleh pekerja wanita pun masih sangat minim.

Sebuah data terbaru yang dirilis firma hukum Fenwick & West LLP, memperlihatkan bagaimana pekerja wanita hanya mengisi 11% posisi eksekutif di perusahaan-perusahaan teknologi yang ada di Silicon Valley.

Apple dilaporkan laman Re/code menjelang akhir tahun 2014 kemarin merilis data keragaman pekerja di perusahaan. Di dalam data tersebut tercatat bahwa komposisi gender pekerja di Apple terdiri dari 70% pria dan 30% wanita.

Selain Apple, sebelumnya Yahoo, Google dan Facebook pun mengungkapkan data keragaman pekerja, dan hasilnya masih sama-sama masih mengecewakan. Di Facebook contohnya, 69% pekerja di media sosial milik Mark Zuckerberg itu adalah pria, sementara wanita hanya 31%.

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section